1. Tari Gantar
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi.
Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian
didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup
terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara
lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga
dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi
yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
Tari Perang
2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
Tarian
ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang
melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh
semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam
tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak
Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan
baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya
menggunakan alat musik Sampe.
3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Jika
Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak
Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan
seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh
angin.
Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian
tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang
rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan
diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
4. Tari Kancet Lasan
Menggambarkan
kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku
Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan.
Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang
sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari
tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari
banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan
lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak
burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan
pohon.
5.Tari Leleng
Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama
Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa oleh orangtuanya dengan
pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam
hutan. Tarian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan diiringi
nyanyian lagu Leleng.
6. Tari Hudoq
Tarian ini
dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas
serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh
penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari
kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari Hudoq dimaksudkan untuk
memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan
mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.
7. Tari Hudoq Kita'
Tarian
dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari
suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam
maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah
memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari
Hudoq Kita' dan Tari Hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan
iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita' menggunakan baju lengan
panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya
berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas
Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita', yakni yang
terbuat dari kayu dan yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan
ornamen Dayak Kenyah.
8. Tari Serumpai
Tarian suku Dayak Benuaq
ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang
digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat
musik Serumpai (sejenis seruling bambu).
9. Tari Belian Bawo
Upacara
Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit,
membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari
ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian
lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
10. Tari Kuyang
Sebuah
tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang
menjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia
atau orang yang menebang pohon tersebut.
11. Tari Pecuk Kina
Tarian
ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari
daerah Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat)
yang memakan waktu bertahun-tahun.
12. Tari Datun
Tarian ini
merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak
pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini
diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang
bernama Nyik Selung, sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran
seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku
Dayak Kenyah.
13. Tari Ngerangkau
Tari Ngerangkau adalah tarian
adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjung dan Benuaq. Tarian ini
mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara
teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
14. Tari Baraga' Bagantar
Awalnya
Baraga' Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan
memohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah
menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.
Nama : Ida Nuyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar